Scout Movement Of Peradaban School

Our Motto :

Cerdas,Tangkas, Ceria

Sebuah catatan bagi kita...

"Tak ada manusia yang terlahir sempurna"

           mungkin lirik ini sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, ya...inilah lirik lagu dari grup band
D'masive yang sempat menjadi hit dibulan Ramadhan tahun lalu. Jika kita melihat lirik ini memang ada benarnya juga, bahwasanya kita manusia lahir dalam keadaan telanjang tidak membawa sehelai benagpun dari rahim ibu kita. Kita dilahirkan di dunia bagaikan sehelai kertas yang putih tanpa noda. Tahukah anda bahwa sebelum kita dilahirkan kedunia ini kita sudah melakukan perjanjian dengan Allah 'azzawajala. Ketika Allah bertanya kepada kita di lauhul mahfudz "apakah Aku ini tuhanmu? maka kitapun menjawab ya Engkau adalah tuhan kami".
          Waktupun berlalu silih berganti, kitapun tumbuh menjadi orang dewasa dengan segala problematikanya, dari mulai keluarga, pertemanan, pekerjaan bahkan percintaan. Manusia hidup didnunia ini ibarat hanya mampir untuk minum saja lalu pergi lagi, begitulah kita hidup, maka tidak heran jika Ariel Peterpen menciptakan lagu tak ada yang abadi, memang seperti itulah pada kenyataannya. Waktu berjalan tanpa terasa, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari dan seterusnya, sehingga tanpa terasa rambut mulai memutih, kulit mulai mengeriput dan fisikpun mulai lemah. Jika kita mau merenungkan tentang perjalanan hidup kita maka kita akan mempersiapkan saat ajal menjemput dengan sebaik-baiknya. Mungkin kita sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa "kecil bahagia, muda hura-hura, tua kaya raya, dan mati masuk surga" jika pepatah ini benar orang mana yang tidak mau hidup seperti ini, namun pada kenyataannya tidak ada  manusia yang seperti itu, maka disinilah kita harus menyiapkan sebaik mungkin saat-saat teakhir kita dengan sebaik mungkin.
           Kadang-kadang dalam menjalankan hidup ini kita lupa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Apakah karena nikmat yang Allah berikan terlalu banyak sehingga kita lupa untuk bersyukur?. jika kita menghitung nikmat dengan menggunakan daun dimuka bumi ini sebagai kertasnya, ranting-rantingnya sebagai pena dan air laut sebagai tintanya maka tidak akan cukup untuk menghitung nikmat yang Allah  berikan, maka Allah hanya memrintahkan kita untuk bersyukur saja tidak untuk dihitung-hitung, sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran. Seringkali kita menggerutu ketika apa yang kita inginkan tidak tercapai, kita bisa mneylahkan diri sendiri, oranglain bahkan yang lebih sadis kita menyalahkan Allah dengan mengatakan hal-hal yang seharusnya kita katakan baik didalam hati, maupun melalui lisan, padahal Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, sebagai contoh saja ketika kita menginginkan hp baru namun kita tidak sanggup untuk mmebelinya maka kita akan berfikir "kenapa sih saya ni ga punya-punya hp". namun kita lupa ada hal lebih kita butuhkan dari hp tersebut, semoga tulisan ini bermanfaat. waallahu'alam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar